Tekanan darah tinggi atau banyak orang menyebutnya sebagai hipertensi merupakan suatu keadaan tubuh dari tekanan darah yang meningkat akibat dari adanya peningkatan tekanan darah secara kornis. Hipertensi juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan tekanan darah dimana sistoliknya diatas 140 mmHg dan diastoliknya diatas 90 mmHg.
Siapa Saja Yang Berisiko Tinggi? Apakah Kita?
Adapun gambaran faktor resiko tersebut dapat dilihat dibawah ini :
1. Umur
Terdapat kesepakatan dari para peneliti bahwa prevalensi hipertensi akan meningkat dengan bertambahnya umur. Hal ini disebabkan karena pada usia tua diperlukan keadaan darah yang meningkat untuk memompakan sejumlah darah ke otak dan alat vital lainya.
2. Riwayat keluarga
Peran faktor riwayat keluarga terhadapa hipertensi esensial dapat dengan berbagai fakta yang dijumpai, seperti adanya bukti bahwa kejadian hipertensi lebih banyak dijumpai pada pasien kembar monozigot daripada heterozigot, jika salah satunya diantaranya menderita hipertensi. Hipertensi akibat dari riwayat keluarga juga disebabkan faktor genetik pada keluarga tersebut.
Baca Juga : Gejala Penyebab dan Diagnosa Kanker Lidah
3. Obesitas
Obesitas adalah keadaan dimana terjadi penumpukan lemak yang berkelebihan di dalam tubuh dan dapat diekspresikan dengan perbandingan berat badan serta tinggi badan yang meningkat. Obesitas atau kegemukan merupakan faktor risiko yang sering dikaitkan dengan hipertensi. Risiko terjadinya hipertensi pada individu yang semula
normotensi bertambah dengan meningkatnya berat badan. Individu dengan kelebihan berat badan 20% memiliki risiko hipertensi 3-8 kali lebih tinggi dibandingkan dengan individu dengan berat badan normal (Suarthana dkk, 2001).
4. Stres
Stres menurut Greenberg (2002) adalah interaksi antara seseorang dengan lingkungan termasuk penilaian seseorang terhadap tekanan dari suatu kejadian dan kemampuan yang dimiliki untuk menghadapi tekanan tersebut, keadaan ini diikuti respon secara
psikologis, fisiologis, dan perilaku. Respon secara psikologis antara lain berupa emosi, kecemasan, depresi, dan perasaan stres. Stres akan mempengaruhi fungsi tubuh sehiingga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi hipertensi.
5. Merokok
Menurut WHO (1999), individu yang terus menerus menggunakan tembakau cenderung meningkatkan risiko hipertensi, hal ini disebabkan karena adanya konsumsi komulatif dari penggunaan tembakau. Merokok dapat meningkatkan tekanan darah, meskipun pada beberapa penelitian didapatkan kelompok perokok dengan tekanan darah lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak merokok
(Susalit dkk, 2001).
6. Konsumsi Alkohol
Alkohol juga dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah. Peminum alkohol berat akan cenderung hipertensi meskipun mekanisme timbulnya hipertensi yang pasti belum diketahui. Beberapa studi menunjukkan hubungan langsung antara tekanan darah dan asupan alkohol, dan diantaranya melaporkan bahwa efek terhadap tekanan darah
baru nampak apabila mengkonsumsi alkohol sekitar 2-3 gelas ukuran standar setiap harinya (Karyadi,2002).
7. Konsumsi minuman yang mengandung kafein
Kafein ialah senyawa kimia yang dijumpai secara alami di dalam makanan contohya biji kopi, teh, biji kelapa, buah kola (Cola nitida), guarana, dan maté. Ia terkenal dengan rasanya yang pahit dan berlaku sebagai perangsang sistem saraf pusat, jantung, dan pernafasan. Kafein bekerja di dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adenosin dalam sel saraf yang akan memacu produksi hormon adrenalin dan menyebabkan peningkatan tekanan darah, sekresi asam lambung, dan aktifitas otot, serta perangsangan hati untuk melepaskan senyawa gula pada aliran darah untuk menghasilkan energi ekstra.
Baca Juga : Cara Tepat Membuat Rambut Menjadi Subur Secara Alami
Apasih Penyebabnya?
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh kejadian hipertensi).
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain.
Hipertensi esensial kemungkinan memiliki banyak penyebab, beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Sebesar Apa Bahayanya?
Hipertensi esensial adalah salah satu faktor resiko penting untuk terjadinya penyakit stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial dan merupakan penyebab utama dari gagal jantung kronis cerebrovaskuler dan penyakit jantung koroner. Hipertensi esensial merupakan penyebab kesakitan dan kematian yang cukup banyak dalam masyarakat. Bila dilihat persentase kasus hipertensi secara keseluruhan. Maka kasus hipertensi esensial meliputi lebih kurang 90-95% dan 5-10% lainnya adalah kasus hipertensi sekunder.